"Pada hari ini, janganlah ada satu orang miskinpun masuk ke dalam kebunmu" ujar satu golongan diantara mereka dengan frekuensi bisik-bisik .demi menjaga bahwa tidak ada yang mendengar "misi" mereka.

 

Dikisahkan,sekelompok orang sholih dimasa itu, memiliki kebiasaan bahwa sekian persen dari hasil kebunnya disedekahkan untuk warga fakir miskin di daerahnya.

Apa yang mereka lakukan terjadi bertahun-tahun hingga kebun itu diwariskan kepada ahli warisnya.

 

Hingga disatu masa panen, salah satu dari ahli waris memiliki ide untuk mengambil *keseluruhan* hasil kebun tersebut tanpa menyisakan sedikitpun untuk fakir miskin sebagaimana yang sudah ditradisikan oleh orangtuanya.

 

Begitu mantapnya rencana tersebut, sedemikian rupa sehingga orang-orang miskin tidak akan mengetahui bahwa kebun tersebut telah dipanen.bahkan komunikasi pun dilakukan dengan berbisik,, memilih waktu memanen di subuh hari untuk menghindari terlihat oleh para fakir miskin.

Tekad sudah bulat.Skenario sudah begitu sempurna.

 

Lalu, terjadilah apa yang Allah kehendaki..."lalu kebun itu diliputi malapetaka yang datang dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur,maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita" QS al-Qolam 19-20

Terjadilah satu peristiwa yang sangat mengejutkan, yang terjadi secara rahasia, disaat mereka sedang terlelap di malam hari sebelum jadwal memanen sebagaimana direncanakan.

 

Saat hari H sesuai rencana, mereka masih belum menyadari apa yang terjadi.. melaksanakan tahapan demi tahapan rencananya hingga tiba di kebun dan mendapati kebun itu sudah menghitam, terpotong-potong buahnya.serasa ada tangan tak terlihat yang telah melakukan semua itu.serasa tidak percaya karena sehari sebelumnya semua masih baik baik saja, masih ranum-ranum saja hingga satu diantara mereka bersuara : " kita tersesat,ini bukan kebun kita" setelah berjalan dan mendapati serta meyakini bahwa itu adalah kebun mereka,semua terduduk.lemas.tak berdaya.tak percaya.

 

Sahabat,kisah ini abadi dalam Al-Qur'an memberi pelajaran kepada kita bahwa *sombong terhadap nikmat, enggan berbuat kebaikan, dan melanggar hak-hak orang lain adalah bukan perkara sederhana.*

Bahwa juga *harta, jabatan, kekuasaan, keturunan-keturunan adalah semata ujian.* 

 

Allah Maha kuasa menguji dan membalas setiap hamba-Nya.

 

Waallahua'lam bisshowab.

 

Referensi: kitab tafsir fii dzilalil Qur'an surat al Qolam ayat 17-33

 

 

 

#kisahdalamalqur'an

#inspirasikehidupan

#kisahhikmah

#infaksedekah